16 April 2010

Tulisan sedih


Lama sudah blog ini terbengkalai.. ngga tau, semangat menulis ini memudar dan perlu waktu lebih untuk memulai. Rasa kehilangan puteri tercintaku, Bidadari kecilku “Azka Raddin Savitri” 24 Januari 2010 begitu terasa, bahkan sampai hari ini aku masih berusaha ikhlas menerima. Sesuatu hal yang aku tidak yakin mampu meraihnya.. karena anak itu personifikasi nyata dari harapan-harapanku.
Seorang anak yang begitu sempurna dimataku, dimana aku sempat berfikir, apakah anugrah tersebut tidak berlebihan untukku.. tapi ah.. EngKaulah yang sebenarnya memiliki.. dan aku hanya bisa berdoa agar EngKau sampaikan padanya bahwa Papanya didunia sangat mencintainya, sangat menyayanginya dan selalu berdoa untuknya..
Kupersembahkan puisi Kahlil Gibran ini untukmu Nak..
Terdapat sebuah keluarga
Terdiri dari sang ayah dan ibu serta seorang anak gadis muda
Pada suatu hari sang anak bertanya pada sang ibu!Ibu!
Mengapa aku dilahirkan wanita?Sang ibu menjawab,
"Kerana ibu lebih kuat dari ayah!
"Sang anak terdiam dan berkata,"Kenapa jadi begitu?
"Sang anak pun bertanya kepada sang ayah
Ayah!
Kenapa ibu lebih kuat dari ayah?
Ayah pun menjawab,"Kerana ibumu seorang wanita!!!
Sang anak kembali terdiam.
Dan sang anak pun kembali bertanya!
Ayah!
Apakah aku lebih kuat dari ayah?
Dan sang ayah pun kembali menjawab," Iya,
kau adalah yang terkuat!"
Sang anak kembali terdiam dan sesekali mengerut dahinya.
Dan dia pun kembali melontarkan pertanyaan yang lain.
Ayah!
Apakah aku lebih kuat dari ibu?
Ayah kembali menjawab,"Iya kaulah yang terhebat dan terkuat!
""Kenapa ayah, kenapa aku yang terkuat?
" Sang anak pun kembali melontarkan pertanyaan.
Sang ayah pun menjawab dengan perlahan dan penuh kelembutan.
"Kerana engkau adalah buah dari cintanya!
Cinta yang dapat membuat semua manusia tertunduk dan terdiam.
Cinta yang dapat membuat semua manusia buta, tuli serta bisu!
Dan kau adalah segalanya buat kami.
Kebahagiaanmu adalah kebahagiaan kami.
Tawamu adalah tawa kami.
Tangismu adalah air mata kami.
Dan cintamu adalah cinta kami.
Dan sang anak pun kembali bertanya!
Apa itu Cinta, Ayah?
Apa itu cinta, Ibu?
Sang ayah dan ibu pun tersenyum!
Dan mereka pun menjawab,"Kau, kau adalah cinta kami sayang.."