10 Desember 2008

Refleksi Idhul Adha


Ada fenomena menarik di Indonesia mengenai Sholat di Hari Raya yaitu Idul Fitri & Idul Adha, yang pertama adalah bahwa banyak orang tidak menjalankan sholat wajib tetapi menjalankan sholat Idul Fitri & Idul Adha, khusus Idul Adha ada pesan moral yang bisa kita peroleh selain Kisah Pengorbanan Nabi Ibrahim As atas pengorbanan anaknya Nabi Ismail As, yaitu rasa untuk berbagi dengan ibadah qurban, dimana umat yang tidak mampu diharapkan bisa menikmati daging kurban dari umat yang lebih mampu, hal penting yang perlu dicatat mengenai ibadah ini adalah bahwa suatu kecenderungan dari beberapa elemen masyarakat yang berkorban memanfaatkan momen ini untuk berqurban dalam rangka kampanye politik atau para pejabat yang berkorban dengan menggunakan dana APBN & APBD melalui bantuan keagamaan, jadi tidak jelas yang berkorban pemerintah atau pejabat yang bersangkutan. karena uang yang dipergunakan tidak dari kantong sendiri namun diatasnamakan pribadi, bukankah dalam riwayat, yang mampu berkorban diwajibkan berkorban 1 ekor kambing atau disetarakan 7 orang untuk 1 ekor sapi? fenomena lain dari penerima qurban yang menyedihkan adalah banyaknya pihak yang tidak berhak menerima daging qurban, bahkan dalam berita di stasiun televisi adanya tengkulak yang ikut mengantri dan membeli daging qurban para penerima dengan harga miring..MasyaAllah
Fenomena menarik lainnya adalah Ibadah Haji, begitu banyak umat yang melakukan ibadah haji sampai berkali kali bahkan sampai menjual sawah & ladangnya untuk mendapatkan titel Haji (semoga mereka mendapat hidayah) sementara banyak orang sholeh yang belum mendapat rizki untuk berhaji..
Btw Hal diatas terjadi karena masyarakat banyak yang mengambil pengertian terbatas mengenai ibadah yaitu ritual-ritual ibadah atau disebut ibadah mahdah, ketika ibadah didefinisikan sebagai, haji, qurban dan sebagainya.
Menurut Jamal Al-Banna: Ibadah adalah seluruh amal yang dicintai Allah (Nahwa Fiqh Jadid: 64), Hasan bin Ali bin Abi Thalib: ada 70 pintu ibadah dan yang paling utama adalah mencari rizki (Kasyf al Khafa II/53) dan beberapa sabda Nabiullah Muhammad SAW: Maukah aku tunjukkan sesuatu yang lebih utama dari dari shalat, puasa dan sedekah? yaitu mendamaikan antar manusia, karena kerusakan yang ditimbulkan adalah kebinasaan agama (Al Munawi, Syarh Al Jami'al Shagir I/97), Satu hari seorang pemimpin bertindak adil terhadap rakyatnya lebih utama dari orang yang beribadah selama 60 hari (HR Abu Hurairah dalam Al Sakhawi, Al Maqashid al Hasanah 334)
Sehingga disini jelas bahwa Agama adalah untuk kemanusiaan dan bukan simbol-simbol fanatisme seperti fanatik, kekerasan dsb
Selamat Idul Adha, semoga kita semua mendapat Hidayahnya

Tidak ada komentar: